Ircham Darmawan MIA 2.2/18
Tegar
Kukuh P. MIA 2.2/28
Negosiasi
Pedagang dan Pengelola Pasar Tentang Masalah Penggusuran
Pemerintah
Kota Salatiga berencana melakukan penggusuran Pasar Raya. Para pedagang tidak
setuju dengan rencana tersebut. Oleh karena itu, para pedagang mengirimkan satu
wakilnya untuk berdiskusi dengan pengelola pasar di kediaman pengelola pasar.
Wakil
Pedagang : Selamat siang, Pak.
Pengelola
Pasar : Selamat
siang. Silakan duduk.
Wakil
Pedagang : Terima kasih, Pak. Saya Kardi, pedagang di Pasar Raya.
Pengelola
Pasar : Ada
keperluan apa ya, Pak?
Wakil
Pedagang : Saya sebaga perwakilan dari para pedagang Pasar Raya ingin membahas
masalah penggusuran.
Pengelola
Pasar : Memangnya
kenapa, Pak?
Wakil
Pedagang : Kami sebagai pedagang tidak setuju apabila Pasar raya akan digusur,
Pak.
Pengelola
Pasar : Mohon
maaf, Pak. Ini sudah keputusan Pemerintah.
Wakil
Pedagang : Tidak bisa begitu dong, Pak. Kalau Pasar Raya digusur, kami harus
mencari nafkah di mana, Pak?
Pengelola
Pasar : Sekali
lagi saya mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menghentikan rencana penggusuran
pasar tersebut.
Wakil
Pedagang : Kalau begitu, kami akan melakukan demo besar – besaran.
Pengelola
Pasar : Tidak
bisa demikian. Begini saja, saya akan coba mengusulkan untuk merelokasi pasar
raya ke tempat lain.
Wakil
Pedagang : Mau direlokasi ke mana, Pak?
Pengelola
Pasar : Saya
akan mencoba mengusulkan di daerah Grogol.
Wakil
Pedagang : Tidak bisa, Pak. Daerah Grogol letaknya kurang strategis karena
sepi pengunjung.
Pengelola
Pasar : Lalu,
apa ada usulan dari Bapak?
Wakil
Pedagang : Bagaimana kalau di daerah Kalicacing, Pak?
Pengelola
Pasar : Saya
rasa itu tidak mungkin. Daerah tersebut sudah terlalu padat.
Wakil
Pedagang : Lalu mau direlokasi ke mana Lagi?
Pengelola
Pasar : Bagaimana
kalau di Jalan Diponegoro? Lokasinya cukup strategis dan juga belum terlalu
padat.
Wakil
Pedagang : Baik, Pak. Saya Setuju.
Pengelola
Pasar : Baiklah
kalau begitu. Saya akan segera usulkan rencana relokasi secepatnya. Tapi saya
minta Bapak dan teman-teman tidak melakukan aksi demo.
Wakil
Pedagang : Baik, Pak. Boleh saya keluar?
Pengelola
Pasar : Ya,
silakan.
Wakil
Pedagang : Terima kasih, Pak. Selamat siang.
Pengelola
Pasar : Selamat siang.
Begitu
Kardi keluar dari rumah pengelola pasar, dia langsung memberi kabar kepada para
pedagang tentang hasil diskusinya dengan pengelola pasar.