Arati Santi Utari MIA 2 / 04
Rona Auliansia MIA 2 / 24
Negosiasi Pengajuan Usulan Program Koperasi Antara Pengurus
OSIS dengan Kepala Sekolah
Salah satu perwakilan dari
kelas MIA 2 menghadiri rapat akhir tahun yang diselenggarakan di ruang multimedia, SMAN 001 Salatiga. Rapat
akhir tahun ini berfungsi sebagai penyaluran aspirasi siswa kepada pihak
sekolah.
Siswa
: Selamat siang!
Pengurus
OSIS : Selamat siang!
Siswa
: Saya perwakilan dari
kelas MIA 2.
Pengurus
OSIS : Oh iya. Silakan duduk.
Siswa
: Terima kasih.
Pengurus OSIS : Ya, rapat bisa kita mulai karena
semua perwakilan kelas sudah berkumpul.
Seperti yang kita tahu, setiap kelas
sudah mengisi kertas usulan program baru.
Siswa
: Bagaimana hasilnya?
Pengurus
OSIS : 30% mengeluh tentang kerusakan
sarana prasarana, 20% mengusulkan dibentuknya eskul baru, 10% berharap eskul
yang sudah ada bisa lebih diperhatiakan.
Siswa
: Lalu, sisanya ?
Pengurus
OSIS : Ya, sisanya sebanyak 40%
mengusulkan dibentuknya koperasi di sekolah. Keempat hal ini akan kami
sampaikan ke intansi yang bersangkutan dan tentunya kepala sekolah melalui
proposal. Ada yang keberatan?
Siswa
: Tidak!
Pengurus
OSIS : Oke kalau begitu. Terima kasih dan
selamat siang!
Siswa
: Siang!
Setelah
dua minggu proposal diserahkan kepada kepala sekolah, beliau memanggil salah
satu pengurus OSIS untuk bertemu membahas ususlan program sesuai proposal yang
sebagaimana tercantum.
Siswa
: Permisi, Pak. Apakah
Bapak memanggil saya?
Kepala
sekolah : Iya, silahkan duduk.
Siswa
: Terima kasih.
Kepala
sekolah : Bapak memanggil Anda ke sini untuk memberi tahukan bahwa semua usulan program sudah mulai ditindak lanjuti oleh instansi yang bersangkutan.
Siswa
: Lalu?
Kepala
sekolah : Pihak sekolah belum dapat
mengabulkan usulan program pembuatan koperasi sekolah.
Siswa
: Mengapa, Pak? Padahal koperasi
sekolah sangat dibutuhkan.
Kepala
sekolah : Kita sudah mempunyai banyak kantin yang menjual berbagai makanan.
Apabila kita mau membeli alat tulis atau semacamnya, kita bisa membeli di
toko-toko yang berjajar di depan sekolah.
Siswa : Memang, Pak. Tapi apakah
kita harus pergi ke luar lingkungan sekolah apabila ingin membeli alat tulis
atau sekedar pensil? Bukankah itu tidak efisien, Pak?
Kepala
sekolah : Hmmm.. Ya, itu bisa
dipertimbangkan.
Siswa : Kita juga sering bingung
apabila ingin membeli perlengkapan sekolah seperti topi, seragam, ikat
pinggang, dan lain sebagainya.
Kepala
sekolah : Kenapa harus bingung? Bukankah ada
guru bersangkutan yang mengurus perlengkapan siswa?
Siswa : Iya, memang Pak. Tapi
guru yang bersangkutan belum tentu ada. Kita harus mencarinya terlebih dahulu.
Alangkah lebih mudah apabila ada tempat yang memudahkan kami membeli dan
mendapatkan apa yang kita inginkan?
Kepala
sekolah : Tetapi, siapa yang akan mengurus
koperasi apabila dibentuk? Guru-guru sudah sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Tugas guru juga banyak.
Siswa
: Siswa sendiri yang akan
mengurus koperasi itu, Pak.
Kepala
sekolah : Apa Anda yakin? Banyak hal yang
harus diurus dalam koperasi.
Siswa : Yakin, Pak. Karena itu,
koperasi juga dapat memupuk jiwa kejujuran
siswa dalam penghitungan laba dan rugi. Koperasi juga memberanikan siswa untuk
latihan terjun ke dalam dunia usaha.
Kepala
sekolah : Memang koperasi itu akan dibuka
saat kapan?
Siswa
: Saat istirahat pertama
dan kedua, Pak.
Kepala
sekolah : Kalau begitu, apakah tidak
menggangu jam istirahat siswa?
Siswa : Siswa yang akan
mengelola koperasi adalah siswa yang berminat, Pak. Jadi, siswa yang
bersangkutan tidak akan merasa terganggu.
Kepala
sekolah : Lalu ?
Siswa :Pengelolaan koperasi juga
akan dibagi waktu dan harinya, serta tugasnya masing-masing.
Kepala
Sekolah : Baiklah kalau begitu.
Siswa : Dapatkah koperasi
dijadikan eskul juga, Pak? Sehingga makin banyak siswa yang tertarik.
Kepala
sekolah : Ya, nanti saya pertimbangkan.
Siswa :Bagaimana, Pak? Koperasi
sekolah sangat dibutuhkan dan mempunyai banyak manfaat.
Kepala
sekolah : Ya, saya setuju. Akan saya
sampaikan kepada guru yang berwenang.
Siswa
: Terima kasih banyak Pak.
Kepala
sekolah : Iya, sama-sama. Lalu, koperasi
sekolah akan diletakkan di mana?
Siswa
: Apakah di sekolah masih
ada ruangan kosong Pak?
Kepala
sekolah : Setahu saya, tidak ada. Bagaimana?
Siswa : Oh,tidak masalah Pak.
Koperasi dengan etalase untuk tempat barang juga tidak apa-apa.
Kepala
sekolah : Mau diletakkan di mana?
Siswa : Saya dan teman-teman
berencana di samping perpustakaan.
Kepala
sekolah : Baiklaah kalau begitu. Proposal ini
akan saya tindak lanjuti. Informasi selanjutnya akan saya beritahukan.
Siswa :Terima kasih ya Pak.
Semoga koperasi ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Kepala
sekolah : Sama-sama.
Siswa
: Baik Pak. Permisi dan
selamat siang.
Kepala sekolah : Selamat siang.
Akhirnya
proposal tentang usulan program yang diajukan oleh pengurus OSIS disetujui oleh
kepala sekolah dan akan segera ditindaklanjuti. Kesepakat sudah berhasil
didapatkan antara keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar