Here we are!

Here we are!

Minggu, 15 Desember 2013

Arati Santi Utari (04) / MIA 2.1



Penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Salatiga

Kurikulum 2013 merupakan terobosan terbesar yang dilakukan pemerintah, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. SMA Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu SMA yang menerapkan sistem kurikulum 2013.
Dalam pandangan kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang memberikan kesempatan bagi siswa dalam menggali segala potensi dan kreativitas yang dimiliki siswa. Kemampuan ini diperlukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif, siswa proaktif. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, efektif, efisien, bermakna nilai etika, estetika, dan metode pembelajaran yang menyenangkan serta kontekstual.
Dalam proses pembelajarannya, guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait baik materi yang telah siswa pelajari maupun materi yang akan siswa pelajari dalam proses pembelajaran tersebut. Guru juga mengajak siswa untuk mencermati suatu permasalahan dan mengajak siswa untuk mencoba memecahkan permasalahan tersebut. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Salatiga, dalam memecahkan permasalahan siswa diajak untuk berdiskusi dan berargumen. Sehingga dapat membantu siswa untuk saling mengemukakan pendapat dan berkomunikasi.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran melalui Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Misalnya dengan pergi ke perpustakaan untuk membahas tentang laporan hasil observasi dan mencoba mengasosiasikan informasi-informasi yang telah diperoleh serta mempublikasikan hasilnya.
Penilaian dalam kurikulum 2013, meliputi aspek kognitif (kepercayaan siswa tentang materi yang didapatkan dari proses berpikir), afektif (kemauan siswa dalam melakukan proses pembelajaran), dan psikomotorik (sikap siswa dalam menanggapi pembelajaran yang diberikan oleh guru), penilaian autentik, yang meliputi penilaian portofolio, penilaian tertulis, dan penilaian proyek. Seperti pada materi anekdot, siswa diminta untuk menilai siswa lainnya, berdasarkan ketentuan yang ada.
Semoga dengan diterapkannya kurikulum 2013 dapat membangun kecerdasan bangsa dan meningkatkan prestasi Indonesia di bidang pendidikan. Serta dapat meningkatkan semangat kerja pendidik dan membangun karakter siswa yang berprestasi dan kreatif sebagai generasi mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar