Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Kurikulum 2013
Saat ini, Indonesia
sedang memasuki ‘babagan’ baru dalam
dunia pendidikan. Ini terlihat dari sistem pendidikan yang baru saja menjadi
topik hangat pembicaraan nasional yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini dibuat
dengan tujuan untuk mengembangkan kurikulum terdahulu dan dengan harapan mampu
mencetak Generasi Emas Indonesia 2045. Dalam kurikulum baru ini yang mencangkup
beberapa mata pelajaran dan salah satunya Bahasa Indonesia,diharapkan dapat menuntut
siswa lebih aktif, kreatif, inovatif berfikir secara kritis, berakhlak mulia, dan
dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta
tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi.
Materi Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013
ini lebih banyak yang berhubungan langsung dengan masyarakat, misal, siswa harus
bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, aktif berpendapat, dan siswa
juga dapat menilai dirinya sendiri atau temannya.
Proses pembelajaran
pada kurikulum baru ini mengharuskan siswa untuk proaktif dalam menanggapi
materi yang disampaikan, tidak hanya menerima mentah materi dari guru. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia ini, materi yang disampaikan sudah mulai sedikit
mem-fusion kan antara IPA, IPS, dan
pengetahuan umum untuk menambah wawasan siswa.
Penilaian dalam
kurikulum 2013 ini tidak semata-mata menggunakan hasil ulangan saja, tetapi
meliputi beberapa aspek. Aspek yang dinilai antara lain aspek afektif, kognitif
dan psikomotorik. Aspek afektif dilihat dengan sikap, komitmen, rasa optimis
dan tanggung jawab para siswa. Sedangkan aspek kognitif berorientasi pada
kemampuan berfikir dan kemampuan intelektual dalam menyelesaikan masalah. Serta
yang terakhir merupakan aspek psikomotorik, hal ini berkaitan dengan aktivitas ketrampilan
fisik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan
diterapkannya kurikulum 2013 yang dimulai pada
tahun ajaran 2013/2014, pemerintah berharap bahwa sistem pendidikan di
Indonesia menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi kesiapan media pembelajaran
dengan kurikulum 2013 ini perlu di-upgrade
lagi sehingga hasil yang diperoleh akan menjadi lebih maksimal. Dengan
sinkronisasi hubungan antara guru dan murid yang baik, kecintaan terhadap Bahasa
Indonesia akan semakin kuat. Bangga berbahasa, Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar