Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam
Kurikulum 2013
Saat ini, kurikulum di Indonesia sedang
dalam tahap perkembangan. Hal ini menyebabkan kurikulum di Indonesia mengalami
perubahan beberapa kali. Perubahan
tersebut disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya
selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah. Dan pada tahun
ajaran 2013-2014, Indonesia akan menerapkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum
2013.
Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, siswa dituntut untuk aktif dan kreatif. tak seperti kurikulum
sebelumnya, materi di kurikulum ini cenderung ke arah pemecahan masalah. Jadi
siswa dituntut untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi
pembelajaran.
Proses pembelajaran Bahasa
Indonesia pada kurikulum ini menerapkan metode problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah. Problem based learning merupakan metode
pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai
titik awal untuk mendapatkan ilmu baru. Jadi, masalah yang ada digunakan
sebagai sarana agar siswa dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong
keilmuannya.
Penilaian dalam kurikulum ini
mecakup tiga aspek. Yang pertama adalah penilaian kognitif. Penilaian kognitif
adalah penilaian berdasarkan kegiatan otak. Penilaian ini memiliki enam aspek,
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Yang
kedua adalah penilaian afektif. Penilaian afektif berkaitan dengan sikap yang
dimiliki siswa. Ciri ciri hasil belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku. Yang terakhir adalah penilaian psikomotorik. Penilaian
psikomotorik berkaitan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah
siswa menerima pengalaman belajar tertentu.
Kurikulum 2013 diharapkan dapat
memperbaiki pendidikan di Indonesia. Selain itu, kurikulum 2013 juga diharapkan
dapat menciptakan siswa yang tidak hanya pintar atau cerdas, tetapi juga siswa
yang bermoral dan memiliki budi pekerti yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar