Here we are!

Here we are!

Sabtu, 14 Desember 2013

Teks Eksposisi - Arif Windiargo (MIA 2-1 / 05)






Pembelajaran Bahasa Indonesai pada Kurikulum 2013
            Akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai berbenah dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan sebagai salah satu bagian penting dalam tubuh Bangsa Indonesia. Kemendiknas sebagai pihak yang terkait, baru-baru ini mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini dianggap mampu membuat peserta didik menjadi lebih baik, akan tetapi kurikulum ini baru diterapkan di beberapa sekolah sebagai sekolah percontohan, termasuk salah satunya sekolah kami tercinta SMA Negeri 1 Salatiga. Setelah perubahan kurikulum ini beberapa dampaknya sudah dapat kami rasakan, salah satunya adalah proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi sangat berbeda dari kurikulum sebelumnya.
           
            Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 ini menerapkan metode problem based learning, hal ini menuntut siswa untuk pandai menyelesaikan berbagai model masalah dan menemukan jalan terbaik untuk menyelesaikannaya baik secara individu maupun dalam kelompok diskusi. Hal ini juga dimaksudkan untuk membuat peserta didik menjadi lebih terbiasa ketika menghadapi masalah dan lebih bijak ketika mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

            Proses pembelajaran di kurikulum yang baru ini juga menggunakan pendekatan scientific,
yaitu pendekatan yang terdiri dari lima kegiatan pokok, yaitu mengamati, menannya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Dengan pendekatan yang demikian, siswa diharap mampu untuk berani mencoba mengkomunikasikan hasil-hasil pengamatannya sendiri, hal inilah yang nantinya akan memacu siswa untuk terus memanfaatkan hasil pemikirannya sendiri. Semantara itu, peran guru dalam pendekatan ini hanyalah sebagai mediator dan pembimbing siswa, guru hanya berusaha memancing siswa. Hal ini dumaksudkan agar siswa menjadi peka, tanggap dan selalu berpikir kritis dalam mencerna materi yang guru sampaikan. 

            Kurikulum 2013 ini menuntut siswa agar proaktif, rajin bertanya, berani mengungkapkan pendapat, sering berdiskusi ,dan selalu berfikir kritis dan kreatif. Siswa juga dituntut aktif mencari sumber-sumber belajar lain karena dalam kurikulum 2013 ini siswa dilarang untuk bergantung pada guru untuk diberi tahu, tapi juga mencoba untuk mencari tahu melalui sumber-sumber yang lain. Keaktifan siswa dapat menjadi kunci keberhasilan siswa tersebut menjalani kurikulum 2013, karena siswa yang aktif akan mendapat referensi yang jauh lebih banyak dari pada siswa yang hanya mendengarkan penjelasan dasar dari guru.

            Hal lain yang baru dalam kurikulum 2013, yaitu penyisipan materi IPA dan IPS dalam teks bacaannya yang tentunya akan membuat wawasan siswa menjadi lebih luas, dan membuat siswa tidak bosan dengan teks bacaan yang itu-itu saja. Kehadiran bacaan-bacaan semacam ini juga membuat buku Bahasa Indonesia mejadi lebih menarik sehingga membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk membaca. Akan tetapi siswa tidak boleh hanya menjadi penikmat bacaan dalam buku tetapi siswa juga dituntut untuk mampu memproduksi karyanya sendiri, sehingga pada akhirnya nanti sisi kreatif siswa akan terus terasah.

            Dalam Kurikulum 2013 ini penilaiaan kegiantan belajar siswa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnnya, penilaiaan tahun ini tidak hanya pada aspek kognitif atau kemampuan siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Aspek afektif adalah aspek yang berbicara tentang kemampuan siswa merespon materi yang disampaikan oleh guru, sedangakan aspek psikomotorik adalah aspek yangmencakup keterampilan siswa dalam membentuk pertanyaan. Dalam kurikulum yang baru ini tidak hanta guru yang menilai siswa, tetapi juga sisa satu menilai siswa yang lain, ini dimaksudkan agar siswa menjadi memiliki kemampuan untuk mengapresiasi karya orang lain, dan juga agar siswa menjadi memiliki sifat jujur dan tidak membeda-bedakan teman.

            Dan pada akhirnya dengan berbagai manfaat yang dapat dihasilkan dari kurikulum yang baru ini, semoga nantinya kurikulum baru ini dapat menjadi sesuatu yang nantinya akan menjadikan kami menjadi lebih baik. Akan tetapi mengingat kurikulum ini masih berada dalam taraf percobaan, yang tentunya belum sepenuhnya sempurna, kami berharap adanya penyempurnaan dalam segala aspek demi tercapainya tujuan kurikulum 2013 ini yaitu menghasilkan siswa yang kritis, kreatif, dan siap dengan tantangan global akan terwujud dan akhirnya angkatan kami tidak akan hanya dijadikan menjadi kelinci percobaan kurikulum yang baru.      

1 komentar: