Here we are!

Here we are!

Sabtu, 07 Desember 2013

TEKS EKSPOSISI (Yudit Marta Tania Agustine/MIA 2.1/30)

Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013

Pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan. Kementrian Pendidikan dan  Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerapkan Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kritis dan kreatif dalam diri siswa. Dalam kurikulum 2013, kini menggunakan cara yang scientific dengan pendekatan 5M yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu bahasa lokal kita.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini, guru memberikan materi-materi yang beragam dan berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Para siswa mendapatkan materi-materi baru seperti teks observasi, teks anekdot, dan teks ekposisi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini adalah salah satu langkah untuk mencapai tujuan kurikulum 2013. Dengan materi-materi yang tidak biasa dijumpai, para siswa akan menumbuhkan semangat belajar dalam mempelajari hal tersebut dan mengerti akan berita-berita yang terjadi disekitar.
Proses pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diharapkan proaktif dalam menanggapi beragam materi yang ada. Siswa tidak hanya diberi tahu oleh guru, namun juga mencari tahu seperti misalnya dengan bantuan media cetak, atau media eletronik. Dengan begitu siswa akan berani berpendapat tentang apa yang mereka peroleh, saat pembelajaran berlangsung.  
Dalam proses penilaian, pembelajaran bahasa Indonesia meliputi penilaian autentik yang mengharuskan disertakannya bukti penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam penilaian kognitif terdapat 6 aspek atau proses jenjang berfikir yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi. Dalam psikomotorik terdapat 5 aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan kompleks. Dalam afektif terdapat 5 aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, pembentukan pola. Dengan penilain tersebut akan membentuk karakter siswa yang baik sebagai makhluk berketuhanan dan bersosial.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru menyampaikan materi dengan asik dan jelas. Dengan begitu para siswa mudah memahami materi-materi yang diberikan. Contoh-contoh yang diberikan guru pun dari pengalaman yang nyata, agar membiasakan siswa berfikir dalam kehidupan yang nyata bukan mustahil. Guru memberikan tugas kelompok seperti berdiskusi juga untuk mengembangkan siswa agar berani berargumentasi dan bertoleransi. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini sangat bermanfaat untuk bekal siswa dimasa depan nanti.
Kurikulum 2013 ini, sangat bermanfaat bagi siswa, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diajarkan materi-materi yang menyangkut hal-hal nyata agar tak acuh dengan keadaan disekitar, menjadi makhluk sosial yang cakap, bertanggung jawab, dan toleransi akan sesuatu, menjadi makhluk ketuhanan yang berakhlak mulia. Namun manfaat yang dapat siswa ambil tidak hanya dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam mata pelajaran yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar