Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013
Pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
telah menerapkan Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kritis
dan kreatif dalam diri siswa. Dalam kurikulum 2013, kini menggunakan cara yang
scientific dengan pendekatan 5M yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan. Khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu bahasa
lokal kita.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini, guru memberikan materi-materi
yang beragam dan berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Para siswa mendapatkan
materi-materi baru seperti teks observasi, teks anekdot, dan teks ekposisi
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini adalah salah satu langkah
untuk mencapai tujuan kurikulum 2013. Dengan materi-materi yang tidak biasa
dijumpai, para siswa akan menumbuhkan semangat belajar dalam mempelajari hal
tersebut dan mengerti akan berita-berita yang terjadi disekitar.
Proses pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diharapkan proaktif dalam
menanggapi beragam materi yang ada. Siswa tidak hanya diberi tahu oleh guru,
namun juga mencari tahu seperti misalnya dengan bantuan media cetak, atau media
eletronik. Dengan begitu siswa akan berani berpendapat tentang apa yang mereka
peroleh, saat pembelajaran berlangsung.
Dalam proses penilaian, pembelajaran bahasa Indonesia meliputi penilaian
autentik yang mengharuskan disertakannya bukti penilaian kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Dalam penilaian kognitif terdapat 6 aspek atau
proses jenjang berfikir yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
evaluasi, dan kreasi. Dalam psikomotorik terdapat 5 aspek yaitu persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan kompleks. Dalam
afektif terdapat 5 aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi,
pembentukan pola. Dengan penilain tersebut akan membentuk karakter siswa yang
baik sebagai makhluk berketuhanan dan bersosial.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru menyampaikan materi dengan
asik dan jelas. Dengan begitu para siswa mudah memahami materi-materi yang diberikan.
Contoh-contoh yang diberikan guru pun dari pengalaman yang nyata, agar
membiasakan siswa berfikir dalam kehidupan yang nyata bukan mustahil. Guru
memberikan tugas kelompok seperti berdiskusi juga untuk mengembangkan siswa
agar berani berargumentasi dan bertoleransi. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia ini sangat bermanfaat untuk bekal siswa dimasa depan nanti.
Kurikulum 2013 ini, sangat bermanfaat bagi siswa, dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, siswa diajarkan materi-materi yang menyangkut hal-hal nyata
agar tak acuh dengan keadaan disekitar, menjadi makhluk sosial yang cakap,
bertanggung jawab, dan toleransi akan sesuatu, menjadi makhluk ketuhanan yang
berakhlak mulia. Namun manfaat yang dapat siswa ambil tidak hanya dalam bahasa
Indonesia tetapi juga dalam mata pelajaran yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar