Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
Munculnya kurikulum 2013 menjadi harapan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
meningkatkan jiwa kritis dan kreatif dalam diri siswa. Di dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia banyak terjadi perubahan, kini pelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan scientific
yaitu pendekatan yang mengacu pada kegiatan mengamati, menyanya, menalar,
mencoba dan mengomunikasikan. Pendekatan scientific
diturunkan melalui teks-teks yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Menciptakan Teks Eksposisi,
Observasi, Anekdot dan menampilkan karya siswa seperti musikalisasi puisi
adalah sebagian dari materi pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013, materi tersebut sebagian cara untuk mewujudkan
tujuan kurikulum 2013 yaitu meningkatkan jiwa kreatifitas pada siswa. Sehingga
nanti diharapkan para siswa bisa menciptakan sebuah karya yang hebat.
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 meliputi
aspek afektif yaitu penilaian terhadap sikap siswa, aspek kognitif yaitu
penilaian tentang pengetahuan siswa, dan aspek psikomotorik yaitu penilaian
tentang keterampilan siswa. Dalam penilaian tiga aspek tersebut diharapkan
dapat meningkatkan mutu para siswa.
Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
siswa dituntut untuk lebih proaktif, seperti mencari tahu tentang bab-bab yang
akan dibahas atau mencari tahu bagaimana
menyelesaikan masalah dalam pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013, proses
pembelajaran tidak harus bertatap muka dengan guru, bisa menggunakan media
sosial untuk pembelajaran. Kemudian siswa dituntut juga untuk banyak membaca,
mengevaluasi diri, banyak berdiskusi dengan teman, berfikir kritis dan kreatif.
Siswa dapat mengambil nilai kehidupan
bermasyarakat yang baik di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia karena materi
mata pelajaran tersebut diambil dari kehidupan masyarakat. Siswa juga berlatih
untuk berkreasi dan mengembangkan kreatifitasnya sehingga kelak mereka sudah
terbiasa dengan bagaimana cara mengembangkan kreatifitas.
Dalam memajukan mutu pendidikan di
Indonesia, pemerintah tidak bisa sendirian menangani hal ini. Sebaiknya, kita
semua harus ikut mendukung pemerintah dalam menerapkam kurikulum 2013 kepada
semua sekolah, karena pada akhirnya akan membuahkan siswa-siswa yang berkualitas,
produktif, kreatif, kritis dan bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar