Here we are!

Here we are!

Sabtu, 07 Desember 2013

TEKS EKSPOSISI (Hanief Cahya R/MIA 2.1/17)

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Kurikulum 2013
Saat ini, Indonesia sedang mengalami perkembangan dibidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berharap munculnya kurikulum 2013 menjadi penyempurna kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dikurikulum ini, salah satunya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, menuntut siswa lebih kreatif, berfikir kritis, pandai berbahasa Indonesia, dan berakhlak baik untuk membuat siswa yang lebih baik dan siap berkompetisi.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dituntut untuk lebih proaktif, mencari tahu tentang hal-hal yang akan dibahas  atau cara menyelesaikan masalah dalam pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran tidak harus bertatap muka dengan guru, kita dapat melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas dengan berdiskusi atau dengan media sosial di internet. Kemudian siswa dituntut juga untuk banyak membaca, mengevaluasi diri sendiri, berfikir kritis dan kreatif.
            Pembelajaran dalam kurikulum 2013,  dilakukan dengan Problem Based Learning. maksudnya adalah suatu model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah, kemudian melalui pemecahan masalah tersebut, siswa belajar keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar. Kurikulum 2013 juga dilakukan dengan pendekatan scientific, yaitu pendekatan yang mengacu pada  kegiatan  mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Siswa didorong untuk mengamati lingkungan sekitar, hingga mengkomunikasikan tentang apa yang telah diamati. Guru  bertugas memberikan pertanyaan yang akan memancing siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dengan memberikan argumen-argumen yang beragam, mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari siswa.
Selain itu, pembentukan karakter siswa juga amatlah penting, maka penilaian siswa harus dilakukan melalui  penilaian autentik yang meliputi penilaian kognitif(pengetahuan), psikomotorik(keterampilan), dan afektif(sikap). Penilaian tidak hanya dari guru, tetapi penilaian juga akan dilakukan antar siswa. Jadi siswa akan menilai siswa lain agar dari hasil penilaian guru dan penilaian siswa dapat dipadukan dan menjadi nilai yang sesuai.
            Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa dapat menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, dengan harapan siswa menjdi lebih kreatif, berperilaku jujur dan berani beragumentasi, selain itu guru juga harus lebih terbuka dengan muridnya untuk mempermudah pembelajaran dan juga menambah wawasan dari berbagai sumber untuk bahan pembelajaran.
Materi yang disampaikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 sudah disisipi materi dari IPA atau IPS melalui teks-teks yang dipelajari oleh siswa. Ketika siswa membuat suatu karya berdasarkan materi pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti membuat teks eksposisi, teks anekdot, dan teks laporan hasil observas tingkat pemahaman siswa terhadap materi Bahasa Indonesia cenderung lebih tinggi dan siswa juga mengenal sisi pengetahuan di bidang sosial dan alam. siswa memiliki wawasan siswa lebih luas tentang berbagai ilmu pengetahuan dan mengetahui perkembangan berbagai aspek kehidupan yang bahkan mungkin belum diketahui sebelumnya. Guru juga harus mempelajari teks terlebih dahulu sehingga guru dapat membimbing siswa dengan baik.                

        Banyaknya manfaat kurikulum 2013 dalam pembelajaran menjadikan siswa menjadi lebih kreatif, inovatif, berakhlak mulia, berkompeten, bermoral, mempunyai wawasan yang luas, dan menjadi warga negara Indonesia yang mencintai bangsa Indonesia. Kurikulum ini tentunya belum sepenuhnya sempurna, masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan untuk memacu minat siswa untuk melestarikan Bahasa Indonesia.                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar