Here we are!

Here we are!

Minggu, 15 Desember 2013

Teks eksposisi (Azka Azkiya Mia2-1/06)



Teks eksposisi  (Azka Azkiya Mia2-1/06)
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM KURIKULUM 2013
                Saat ini, dunia pendidikan di Indonesia, sekarang mengalami perubahan kurikulum, terutama pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan, dan menyempurnakan kurikulum yang sebelumnya.
            Perubahan tersebut dapat dilihat dari materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dibuat menjadi kontekstual, sesuatu yang hilang pada model pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia kurang diminati pendidik dan peserta didik. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia yang kontekstual, peserta didik sekaligus dilatih menyajikan bermacam kompetensi dasar secara logis dan sistematis. Menurut Mohammad Nuh Mendikbud RI
            Kemudian, perubahan tersebut juga dapat ditinjau dari proses pembelajaran, Pada dasarnya yang mendasari kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah (saintific approach), walupun sebenarnya bukan hal yang baru, karena pendekatan ilmiah pada KBK sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda. Adapun ciri-ciri umumnya adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan kegiatan-kegiatan proses yaitu : mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut : Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
            Aspek penilaian juga di diamati dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. B.
            Salah satu penerapan pembelajaran adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis masalah  adalah suatu model pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Siswa dihadapkan pada suatu masalah, dan kemudian melalui pemecahan masalah tersebut, siswa belajar keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar. Sistem ini menggiring siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
            Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Rumusannya berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Bahwasannya semoga kurikulum 2013 dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar