PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DALAM KURIKULUM 2013
Kurikulum di
Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode sebelum tahun 1945 hingga
kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Baru-baru ini
Kemendikbud menetapkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang baru
dilaksanakan oleh beberapa sekolah yang ditunjuk dan sekolah yang siap
menjalaninya. Kurikulum 2013 ini sangat berbeda dari kurikulum sebelumnya
diantaranya dalam hal materi, proses pembelajaran, dan penilaian. Ada beberapa
mata pelajaran yang yang sudah menerapkan kurikulum 2013,salah satunya mata
pelajaran bahasa Indonesia. Penerapan ini diharapkan siswa aktif, kreatif, dan
inovatif dalam menghadapi masalah.
Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau saintifik yang diyakini sebagai
titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Pendekatan saintifik (5M) disajikan dalam bentu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengomunikasikan materi yang diajarkan. Mengamati, siswa melakukan pengamatan
lingkungan sekitar. Menanya, proses menanya dapat dilakukan dalam berdiskusi
dengan membedah teks anekdot, teks eksposisi. Menalar, siswa dapat menarik
kesimpulan dari hasil observasi yang bersifat nyata secara individual atau
spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum. Mencoba, setelah melakukan 3 hal tersebut, siswa dapat membuat
teks observasi, teks anekdot,dan teks eksposisi . Mongomunikasikan, siswa dalam mengomunikasikan pemikirannya dapat
dipresentasikan di depan kelas dan memostingnya di blog. Mempresentasikan di
depan kelas tidak harus dalam bentuk powerpoint tapi bisa dalam bentuk
musikalisasi puisi yang telah dibuat bersama dalam satu kelompok.
Pembelajaran yang ditepakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 bersifat kontekstual, artinya pembelajaran
yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat sekitar, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
pada materi teks anekdot, siswa diajak mengeluarkan pendapatnya dalam bentuk
cerita singkat bersifat humor yang berisi kritikan atau sindiran kepada orang
terkenal/tokoh rekaan yang terjadi di masyarakat.
Selain itu di Kurikulum 2013 ini, penilaian mengarah
pada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berbicara pada kemampuan anak dalam memahami konsep-konsep ilmu
setiap pelajaran atau diindikasikan dengan bentuk pertanyaan (tahu apa?), ranah
afektif berbicara pada kemampuan anak dalam memberikan respons/sikap terhadap
materi yang ia pelajari atau diindikasikan dengan bentuk pertanyaan (tahu
mengapa?), dan ranah terakhir, yaitu ranah psikomotorik/keterampilan atau
diindikasikan dengan bentuk pertanyaan (tahu bagaimana ?).
Dengan
pembelajaran yang baru ini diharapakan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran
bisa berjalan lebih baik, lebih bermakna, serta mampu membuat peserta didik
mengikuti pembelajaran dengan efektif, efesien, riang dan gembira. Tujuan akhir
yang akan dicapai adalah pencapaian tujuan pembelajaran dari setiap
kompetensi dasar yang disajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar